Minggu, 28 Oktober 2018

Kaligrafi Raksasa Teks Pancasila di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Situbondo Pecahkan Rekor MURI

Kaligrafi Raksasa Teks Pancasila di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah                                   Situbondo Pecahkan Rekor MURI


Kaligrafi tulisan Arab tentang hubungan Pancasila dengan Islam berukuran panjang 27 dengan lebar 9 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, akhirnya berhasil memecahkan rekor MURI, Senin (22/10/2018).
Pemecahan rekor MURI kaligrafi Arab tulisan Pancasila tersebut, merupakan hasil karya ratusan santri pondok pesantren asuhan KHR Achmad Azaim Ibrahimy.
Rekor MURI diberikan langsung oleh Manejer MURI Ridho Al Amin kepada KHR Achmad Azaim Ibrahimy di hadapan ribuan santri dan santriwatinya, bersamaan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 tahun 2018.

Kepada sejumlah wartawan, KHR Achmad Azaim Ibrahimy mengatakan, pada hari ini menyambut kedatangan kirab dari Curah Kalak menuju pesantren dan dilanjukan pengukuhan rekor MURI kaligrafi berukuran 29 meter X 9 meter yang bertuliskan deklarasi hubungan Pancasila dengan Islam.
Menurutnya, ada lima poin esensi deklarasi itu.                                                               pertama, Pancasila sebagai falsafah negara tidak dapat menggantikan kedudukan agama.
Bahkan, sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara itu menjiwai sila-sila yang lain dengan mencerminkan nilai tauhid dalam Islam dan beberapa hubungan yang lainya.
"Ini nanti akan kita jelaskan," ujar KHR Achmad Azaim Ibrahimy.
Nilai filosofisnya, lanjut pengasuh keempat di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah ini, kaligrafi sepanjang 27 meter bermakna muktamar NU ke-27 di Situbondo.
Sedangkan lebar sembilan meter bermakna penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan Wali Songo.
17 santri sebagai penulis kaligrafi ini sama dengan jumlah rakaat salat, Alquran diturunkan pada tanggal 17 Ramadan, hari Kemerdekaan RI Juga pada tanggal 17," jelasnya.
Dikatakan, untuk menyelesaikan tulisan kaligrafi ini, sebanyak 17 santri membutuhkan waktu selama 22 hari yang tepat dengan Hari Santri Nasional.
"Kaligrafi ini diangkat sebanyak 313 santri dengan berdizikir basmalah sebanyak 313 kali. Ini sesuai dalam Perang Badar yang diikuti sebanyak 313 sahabat," urainya.
Selain itu, penyangga atau pilar dari kaligrafi ini berjumlah sebanyak 7 pilar.
Angka ini maknanya bernilai, yakni tujuh lapir langit dan tujuh lapis bumi dan tujuh hari serta tujuh surat Alquran himpunan surat Al Fatehah.
"Saya berharap kegiatan ini bersama kehendak Allah ridhoNya," katanya.
Sementara itu, Manajer MURI Ridho Al Amin mengatakan, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo ini telah membuat kaligrafi dengan tulisan teks Pancasila beserta teksnya berbahasa Arab terbesar dengan panjang 27 meter dan lebar 9 meter.
"Ini pencatatan rekor, karena sebelumnya belum pernah ada teks Pancasila yang disertai dengan kaligrafi Arab. Jadi Ponpes Salafiyah Syafi'iyah memecahkan rekor baru penulisan teks Pancasila disertai kaligrafi aksara Arab terbesar," ujarnya kepada Surya (TribunJatim Network).
Menurut Rudho, MURI mencatat rekor terbesar, terpanjang dan terkecil dan untuk pemecahan rekor muri kali ini dengan ukuran kaligrafi yang terbesar.
Diberitakan sebelumnya, Ribuan elemen organisasi masyatakat dan santri, alumni santri serta simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, melakukan kirap, Senin (22/10/2018).
Kirap santri dan alumni dan simpatian yang berawal dari Desa Curak Kalak, Kecamatan Jangkar menuju Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018.
Ribuan santri dan alumni disambut langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah, Sukorejo,Kiai Achmad Azaim Ibrahimy

0 comments:

Posting Komentar