Cara Sehat Ala Rasulullah
Rasulullah SAW bukan hanya teladan dalam aspek ibadah spiritual. Beliau
pun sebagai seorang Nabi, menjalankan pola hidup sehat agar tetap produktif
beribadah dan berjuang untuk Islam. Berikut adalah 15 cara Rasulullah dalam
menjalankan hidup sehat.
1 .
Makan Sebelum Lapar dan
Berhenti Sebelum Kenyang
“Kami adalah
kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak pernah
kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Rasulullah
menyampaikan bahwa hendaknya kita makan sebelum lapar dan berhenti sebelum
kenyang. Dari aspek kesehatan ini sangat berarti karena makan sebelum lapar
menghindarkan kita dari sakit lambung dan berhenti sebelum kenyang akan membuat
kita tidak berlebihan dalam makan. Menghindari makan sebelum kenyang membuat
kita jauh dari sakit pencernaan. Untuk itu, makanlah sesuai waktu dan pola yang
telah kita bentuk.
2.
Makan Secukupnya, Tidak
Berlebihan
Dari Aisyah
RA, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis
makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan
ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”
Makan
secukupnya artinya Rasul memilih makan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
Perintah ini mengartikan bahwa kita harus menakar kebutuhan makan kita agar
tidak terjadi penumpukan, tidak habis saat makan, dan menjadi sumber penyakit
jika makanan yang dimakan tidaklah sehat atau terlalu banyak.
Di zaman
sekarang ini, terkadang makanan bukan hanya untuk memenuhi rasa lapar namun
terkadang menjadi kebutuhan harga diri, pamer, dan menjadi kebangaan jika harus
makan untuk suatu yang mahal. Padahal, intinya makanan yang dibutuhkan manusia
adalah sehat dan dapat memberikan gizi seimbang bagi tubuh manusia.
3.
Satu Per tiga isi dengan
Makanan, Minuman, dan Udara
“Anak Adam
tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi
mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan
jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban).
Hadist ini
menunjukkan bahwa hendaknya manusia benar-benar bisa mengisi perutnya dengan
makanan, minuman, dan udara yang seimbang. Jika perut manusia penuh dengan
makanan dan minuman semua, tentunya tidak ada ruang bernafas atau ruang udara
dalam perut. Tentu tidak akan sehat, akan penuh sesak, dan menimbulkan penyakit
bagi tubuh kita.
4.
Tidak Makan Makanan yang
Haram
“Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)
Tidak
makan-makanan yang haram bukan hanya perilaku yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW, melainkan telah menjadi ketetapan Allah yang tidak bisa berubah. Untuk
itu, Allah memerintahkan manusia agar tidak makan dan minum sesuatu yang
kharam. Alasan yang paling logis dan masuk akal adalah karena makanan haram
memiliki kandungan yang tidak sehat dan membuat tubuh manusia menjadi rusak
jika terus mengkonsumsi hal tersebut.
5.
Tidak Meminum Khamr
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” (QS Al Maidah : 90-91)
Sebagaimana
makanan yang haram, minuman yang haram seperti khamr pun juga dilarang. Khamr
adalah minuman memabukkan dan dapat merusak otak manusia. Untuk itu, jika
dilakukan maka akan mengganggu sistem tubuh manusia.
6.
Berpuasa
“Berpuasalah
kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari)
Selain ada
perintah puasa Ramadhan, terdapat juga sunnah Rasulullah lainya mengenai puasa.
Puasa sunnah seperti puasa daud, puasa muharam, puasa senin dan kamis, dan lain
sebagainya dapat kita lakukan. Selain karena menjadi ibadah dan pahala bagi
kita, puasa juga merupakan proses detoks bagi kita. Dari proses tersebut maka
akan keluar segala racun-racun dalam tubuh, timbunan lemak, dan juga zat-zat
yang tidak sehat lainnya.
Mengenai
puasa juga dapat mempelajari tentang : Hukum Puasa Muharram dan Dalilnya atau
Hukum Puasa 1 Muharram dan Dalilnya, Keutamaan Puasa Muharam yang Luar Biasa,
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, dan Hikmah Puasa Daud Bagi Wanita dan Manfaatnya
7.
Tidak Tidur Setelah Ashar
dan Sebelum Magrib
“Aku heran
dengan orang yang terbaring dan tidur sesudah ‘Ashar.” “Barangsiapa yang tidur
setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali
dirinya sendiri.”.
Rasulullah
menyarankan agar kita tidak tidur setelah ashar dan sebelum magrib. Hal ini
dikarenakan waktu-waktu tersebut adalah waktu produktif untuk tetap masih bisa
bekerja. Sedangkan, akal atau otak juga masih bisa digunakan sebelum waktu
beristirahat. Jika digunakan beristirahat, khawatir saat malam akan sulit tidur
padahal justru istirahat yang baik adalah saat malam hari.
8.
Bangun dan Shalat di
Sepertiga Malam
“Wahai orang
yang berselimut, bangunlah untuk melakukan shalat di malam hari.”
Perintah ini
diberikan oleh Allah untuk kita bisa melaksanakan shalat di malam hari atau
shalat qiyamulail atau shalat tahajud. Shalat seperti ini tentunya membuat kita
akan lebih sehat karena bangun di lebih pagi, dan udara atau kondisi di waktu
ini adalah waktu-waktu terbaik.
9.
Olahraga dengan Berkuda,
Memanah dan Berenang
“Ajarkan
putera-puteramu berenang dan memanah”. (HR. Ath-Thahawi).
Rasulullah
juga mengajarkan kita untuk berolahraga. Olahraga yang dianjurkan oleh
Rasulullah adalah berkuda, memanah, dan berenang. Olahraga tentunya sangat
dibutuhkan dan juga tubuh membutuhkan untuk mengeluarkan segala macam zat yang
tidak dibutuhkan lewat olahraga.
10.
Tidur Miring ke Kanan
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu
maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan
badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidur
seperti ini disarankan oleh Rasulullah karena dengan tidur berbaring ke kanan
dapat memperlancar kerja jantung dan hati. Proses metabolisme tubuh dan juga
detoksifikasi saat tidur akan lebih mudah jika dilakukan dengan berbaring ke
sisi kanan badan.
11.
Tidak Tidur Tengkurap
Untuk
menjaga gaya hidup sehat pula, Rasulullah tidak tidur dengan tengkurap.
Rasulullah tidak tidur dengan tengkurap karena tidur tengkurap dianggap seperti
tidurnya setan dan membuat pernafasan tidaklah lancar. Padahal, tidur juga
membutuhkan pernafasan yang baik serta proses metabolisme tubuh yang harus
lancar.
12.
bersiwak atau Membersihkan
Gigi
“Andaikan
aku tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak
(menyikat gigi) setiap kali berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Untuk
menjaga kesehatan gigi, Rasulullah juga mencontohkan untuk bersiwak dan
menyikat gigi. Tentu saja hal ini akan membuat gigi kita lebih sehat dan
bersih, serta segar. Kebersihan dan kesehatan gigi lebih terawat dan tidak akan
banyak kuman yang terus menempel.
13.
Bersuci dari Hadast
Allah dan
Rasulullah juga telah memberikan informasi mengenai berhadast. Dalam fiqih
islam segala najis harus dihapuskan dengan cara berhadast dan tidak
meninggalkan sedikipun najis dalam tubuh atau pakaian kita. Untuk itu selama
shalat 5kali dalam sehari, maka kita diperintahkan untuk terus bersuci,
berwudhu bahkan bertayamum jika tidak ada air.
Islam sangat
memerintahkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Mereka yang tidak taat ini
tentu saja akan menyesal, karena kebersihan dan kesehatan bermula dari perilaku
kita dalam bersuci dan berhadast.
14.
Menjaga Kebersihan diri dan
Lingkungan
Agar pola
hidup sehat didapatkan, maka menjaga kebersihan diri adalah kewajiban. Bukan
hanya diri sendiri namun juga lingkungan kita. Sebagaimana Rasulullah yang
tidak malas mandi, membersihkan tempat tidur, dan juga memperhatikan kesehatan
di lingkungan tersdekatnya.
15.
Memotong kuku dan Bulu-Bulu
atau Rambut di Bagian Tubuh
“Waktu untuk
memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan
hendaknya tidak melebihi 40 hari.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
Ayat ini
menunjukkan bahwa hendaknya muslim dan muslimah memperhatikan hal ini dan bisa
menerapkannya dalam keseharian. Bulu-bulu yang tumbuh tentunya tidak semuanya
baik dan ada yang tidak sehat jika tidak pernah dicukur dan dibiarkan. Untuk
itu, menjadi kewajiban bagi kita seorang muslim untuk terus rajin memotongnya
0 comments:
Posting Komentar